Sumber: antaranews.com
Faktabiz – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terus berkomitmen dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini diwujudkan melalui penerapan kurikulum yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam program pembelajaran.
Dalam keterangan resminya di Jakarta pada Jumat, Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Yuda Turana, menyampaikan bahwa Program Studi Ekonomi Pembangunan (EP) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjadi salah satu program unggulan yang berfokus pada pengembangan ekonomi serta pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Melalui program ini, mahasiswa diajak untuk mendalami materi yang berkaitan dengan ekonomi keuangan serta perbankan berkelanjutan. Sebagai bentuk dukungan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, program ini juga mengelola Lab SDG’s Analytics bekerja sama dengan Global Reporting Initiatives (GRI) untuk meneliti dan mengembangkan praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia.
Selain itu, kolaborasi dengan SDGs Academy yang melibatkan Kementerian PPN/Bappenas, United Nations Development Programme (UNDP), serta Tanoto Foundation juga telah dilakukan guna memperkuat penerapan konsep keberlanjutan di sektor publik.
Dari segi kurikulum, Program Studi Ekonomi Pembangunan telah dirancang agar selaras dengan standar sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional. Salah satunya adalah sertifikasi perbankan umum level 1 yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan. Dengan adanya standar ini, lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang lebih kuat untuk bersaing di dunia industri.
Menurut Yuda, aspek keberlanjutan telah diintegrasikan ke dalam berbagai mata kuliah, termasuk ekonomi pembangunan, pembangunan berkelanjutan, serta teori investasi berkelanjutan. Beberapa mata kuliah unggulan lainnya yang ditawarkan dalam program ini mencakup manajemen perbankan, perbankan internasional, manajemen risiko dan analisis kredit perbankan, manajemen risiko keuangan, valuasi korporat, hingga teori investasi berkelanjutan tingkat lanjutan.
Ia menambahkan bahwa program studi ini juga didukung oleh tenaga pengajar yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi profesional di bidangnya. Beberapa di antaranya adalah Dr. A. Prasetytantoko yang merupakan anggota supervisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Prof. Dr. Siti Saadah sebagai profesor ekonomi keuangan, serta Harry Seldadyo, Ph.D., yang berperan sebagai konsultan SDGs di UNDP dan Tanoto Foundation. Selain itu, Dr. Luky Yusgiantoro, yang menjabat sebagai Executive Advisor to the Chairman of SKK Migas, serta Drs. Manadi Suntawidjaja, M.Com., yang berpengalaman sebagai Treasury & Financial Institution Group Head di PT Bank Nationalnobu Tbk., juga turut berkontribusi dalam pembelajaran di program ini.
Dengan kehadiran para pengajar yang memiliki pengalaman luas di industri, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam serta memahami bagaimana teori ekonomi dapat diimplementasikan secara nyata di sektor keuangan dan perbankan.
Melalui kombinasi antara kurikulum berbasis keberlanjutan, tenaga pengajar profesional, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga nasional dan internasional, Unika Atma Jaya berharap dapat mencetak lulusan yang mampu berperan aktif dalam pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
