
https://www.antaranews.com
Faktabiz – Pada Jumat lalu, gangguan besar terjadi pada sistem komputer di semua bandara utama Jerman, yang mengakibatkan kepolisian kesulitan dalam memeriksa data penumpang yang berasal dari luar kawasan Schengen. Gangguan teknis ini menyebabkan antrean panjang dan penundaan di seluruh bandara, karena pihak berwenang terpaksa bekerja secara manual untuk memverifikasi identitas dan data perjalanan penumpang.
Sumber dari kepolisian mengatakan kepada harian Bild bahwa mereka tidak dapat mengakses informasi elektronik yang biasanya digunakan untuk memeriksa perjalanan internasional, termasuk pemindaian data penumpang yang datang dari negara-negara non-Schengen. Situasi ini menyebabkan kekacauan di terminal, di mana petugas harus memproses setiap informasi secara manual, memperlambat proses pemeriksaan dan memperpanjang waktu tunggu bagi para penumpang.
Berdasarkan laporan dari Bild, gangguan ini diakibatkan oleh masalah teknis pada sistem komputer Kantor Kepolisian Kriminal Federal Jerman. Namun, masalah tersebut telah diperbaiki setelah beberapa waktu. Meski demikian, gangguan ini menyoroti kekhawatiran yang lebih besar mengenai kesiapan infrastruktur teknologi yang dimiliki oleh kepolisian federal Jerman, terutama terkait anggaran yang terbatas.
Heiko Teggatz, Kepala Serikat Polisi Federal Jerman, menyatakan bahwa gangguan teknis seperti ini sudah menjadi masalah yang diprediksi akan terjadi. Teggatz menyebutkan bahwa kepolisian Jerman tidak memiliki dana yang cukup untuk memperbarui sistem dan infrastruktur TI dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengungkapkan, “Ini hanya masalah waktu sebelum gangguan serupa terjadi lagi,” dan menambahkan bahwa sudah beberapa kali pihaknya mengajukan masalah ini ke kementerian dalam negeri. Namun, Teggatz menuduh Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, selalu mengabaikan permohonan mereka terkait pembaruan sistem.
Menurut Teggatz, anggaran yang diperlukan untuk memperbarui infrastruktur TI ini mencapai sekitar 150 juta euro, atau sekitar Rp2,5 triliun. Ia menilai bahwa dengan anggaran yang terbatas dan sistem yang ketinggalan zaman, gangguan seperti yang terjadi baru-baru ini tidak dapat dihindari. Keadaan ini menjadi perhatian utama bagi pihak kepolisian, yang harus bergantung pada teknologi untuk memproses data secara efisien.
Pembaruan infrastruktur TI sangat penting untuk kelancaran operasional di bandara, terutama dalam hal pemeriksaan keamanan dan verifikasi data perjalanan penumpang. Ketergantungan pada sistem komputer yang sudah usang dapat menambah risiko terjadinya gangguan teknis yang dapat mengganggu sistem pemeriksaan dan menyebabkan kemacetan di bandara. Ketika gangguan ini terjadi, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh petugas keamanan dan pihak berwenang, tetapi juga oleh penumpang yang harus menunggu lebih lama untuk menyelesaikan prosedur keamanan.
Pihak berwenang berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat dan bahwa perbaikan terhadap infrastruktur TI yang sudah usang akan segera dilakukan untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan. Namun, dengan anggaran terbatas yang terus menjadi kendala, penting bagi pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini agar sistem keamanan dan pemeriksaan penumpang di bandara dapat berfungsi dengan lancar dan efisien.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi banyak negara lainnya untuk terus memperbarui dan memodernisasi infrastruktur teknologi mereka, terutama yang berkaitan dengan sistem keamanan dan pemeriksaan di bandara, untuk memastikan kelancaran perjalanan dan mencegah gangguan yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan publik.