
Sumber: antaranews.com
Faktabiz – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, melaporkan terjadinya erupsi pada Sabtu, 22 Maret 2025, sekitar pukul 07.47 WIT. Erupsi tersebut menghasilkan kolom abu vulkanik yang tercatat setinggi 1.100 meter. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas cukup tebal dan condong ke arah Barat Laut.
Petugas dari Pos PGA Dukono, Bambang Sugiono, mengungkapkan bahwa erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan berlangsung selama 48,52 detik. Pihaknya juga menjelaskan bahwa meskipun Gunung Dukono memiliki tinggi sekitar 1.087 meter di atas permukaan laut, gunung api ini saat ini berada pada status Level II atau Waspada, yang mengindikasikan adanya potensi bahaya.
Mengingat letusan gunung api yang berlangsung secara periodik, Bambang juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono untuk tetap waspada terhadap ancaman bahaya yang dapat ditimbulkan. Selain itu, warga, pengunjung, dan wisatawan juga diminta untuk menghindari kawasan Kawah Malupang Warirang yang terletak dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung api tersebut.
Dia juga menambahkan bahwa sebaran abu vulkanik dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menyiapkan masker guna mengurangi risiko dampak negatif abu vulkanik terhadap saluran pernapasan.
Sebelumnya, pada Kamis, 20 Maret 2025, Gunung Dukono juga mengalami erupsi serupa. Kolom abu yang teramati pada saat itu mencapai ketinggian 1.000 meter. Seperti erupsi sebelumnya, kolom abu yang muncul berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah Barat. Erupsi pada Kamis tersebut tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi 46,45 detik.
Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Dukono juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan informasi terkait aktivitas vulkanik tersebut, serta mematuhi petunjuk dan peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas setempat. Keberadaan abu vulkanik yang tersebar dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal atau beraktivitas di sekitar kawasan terdampak, sehingga langkah mitigasi seperti penggunaan masker menjadi sangat penting untuk melindungi diri.
Dengan status Waspada yang masih berlaku, masyarakat diminta untuk selalu siap menghadapi potensi erupsi lebih lanjut dan menjaga keselamatan diri. Aktivitas gunung api yang sering terjadi menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.