23 April 2025
Empat Kasus HMPV di Jakarta Timur Sembuh

Faktabiz – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mengungkapkan bahwa empat kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) yang ditemukan pada Januari 2025 telah berhasil sembuh. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifrendy, melalui keterangannya yang disampaikan pada Selasa, mengonfirmasi bahwa keempat pasien yang terinfeksi virus tersebut, yang terdiri dari individu berusia 5, 8, 31, dan 40 tahun, telah sembuh setelah mendapatkan perawatan.

Herwin menjelaskan, berdasarkan laporan surveilans kesehatan, keempat pasien tersebut berada di wilayah yang berbeda. Pasien berusia 31 tahun ditemukan di Ciracas, sedangkan pasien yang berusia 8 dan 40 tahun ditemukan di Cipayung. Sementara itu, pasien berusia 5 tahun ditemukan di Pasar Rebo. Meskipun HMPV dapat menyerang siapa saja, Herwin menekankan bahwa kelompok rentan yang lebih mudah terpapar virus ini adalah anak-anak di bawah lima tahun, orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun, mereka yang memiliki sistem imun yang lemah, serta individu dengan penyakit pernapasan kronis.

Virus HMPV ini dapat menular melalui beberapa cara, antara lain kontak langsung dengan penderita, droplet yang terpapar udara, serta sentuhan pada permukaan yang terkontaminasi. Untuk pengobatan, Herwin menyarankan agar penderita banyak beristirahat dan menjaga hidrasi tubuh. Dalam kasus yang lebih berat, pemberian obat antivirus serta oksigen akan diperlukan. Perawatan pendukung lainnya juga bisa diberikan sesuai dengan gejala yang dialami.

Gejala yang timbul akibat infeksi HMPV cenderung mirip dengan flu biasa, dan tidak memerlukan penanganan khusus kecuali jika pasien mengalami kesulitan bernapas. Pada umumnya, gejala HMPV akan sembuh dalam waktu tiga hari hingga dua minggu. Penanganan medis khusus baru diperlukan jika penderita kesulitan bernapas.

Menurut Herwin, meskipun virus ini pertama kali teridentifikasi pada 2001 oleh tim peneliti di Belanda, bukti serologis menunjukkan bahwa HMPV telah ada sejak tahun 1950-an. Virus ini biasanya menyebar bersamaan dengan virus-virus saluran pernapasan lain, seperti influenza dan respiratory syncytial virus (RSV). Pola penyebaran HMPV dipengaruhi oleh musim, dan di belahan bumi utara, virus ini sering kali muncul pada musim semi dan dingin. Sementara di daerah tropis, infeksi HMPV lebih variatif dan sering kali terkait dengan musim hujan.

Sebagai upaya pencegahan, Herwin mengimbau agar warga Jakarta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan diri, menghindari penularan dengan menerapkan etika batuk, mencuci tangan secara rutin, serta menggunakan masker saat sakit. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi risiko infeksi.

Selain HMPV, ada juga virus lain yang saat ini beredar di Jakarta, yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Beberapa di antaranya termasuk virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV terus meningkat sejak tahun 2023, dengan 13 kasus tercatat pada tahun tersebut, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada awal 2025.

Pihak berwenang juga telah mengonfirmasi bahwa virus HMPV sudah terdeteksi di Jakarta sejak tahun 2022, dan saat ini semakin diperhatikan karena meningkatnya jumlah kasus ISPA yang disebabkan oleh virus ini. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan menjaga kesehatan agar tidak terpapar virus ini.

Peningkatan kesadaran tentang pola hidup sehat dan kewaspadaan terhadap potensi penyakit ini sangat penting agar jumlah kasus HMPV dapat dikendalikan dan penyebarannya dapat diminimalkan. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika merasakan gejala yang mencurigakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *