https://www.antaranews.com
Faktabiz – Mantan rapper BigBang, Choi Seung-hyun, atau yang lebih dikenal sebagai TOP, menjadi sorotan setelah tampil dalam serial drama Korea populer Netflix, Squid Game 2. Perannya sebagai Thanos alias Player 230, seorang rapper yang mudah marah, memicu kontroversi di kalangan penonton dan media. Karakter yang diperankannya merupakan salah satu peserta dalam permainan mematikan untuk memenangkan hadiah uang tunai besar.
Sejak diumumkan sebagai salah satu pemeran pada bulan lalu, pria berusia 37 tahun ini telah menghadapi gelombang kritik. Banyak yang mempertanyakan kemampuan akting TOP, terutama mengingat jeda panjang dalam karier aktingnya setelah serangkaian kontroversi di masa lalu. Kritik juga semakin tajam karena karakter yang diperankannya dianggap memiliki kemiripan dengan sisi negatif TOP di dunia nyata.
Namun, sutradara Hwang Dong-hyuk, yang juga pencipta Squid Game, memberikan pembelaan tegas terhadap pemilihan TOP untuk serial ini. Dalam wawancara dengan publikasi hiburan People, Hwang mengungkapkan bahwa TOP adalah pilihan yang sangat diperlukan untuk karakter Thanos.
“Saya merasa dia membutuhkan banyak keberanian untuk memerankan karakter ini, terutama mengingat kesamaan antara dirinya dan karakter yang mungkin dianggap negatif. Peran ini menantang, dan ia mengambil risiko besar dengan menerima tawaran ini,” ujar Hwang.
Sutradara Hwang juga memuji performa TOP di depan kamera. Menurutnya, meskipun TOP telah lama vakum dari dunia akting, ia mampu menampilkan sesuatu yang mengesankan. “Sebagai sutradara, saya harus katakan bahwa ia memberikan performa yang sangat memuaskan. Saya puas dengan caranya membangun karakter tersebut,” tambah Hwang.
Sayangnya, pendapat Hwang tidak sepenuhnya selaras dengan reaksi penonton dan media di Korea Selatan. Beberapa media lokal memberikan ulasan tajam terhadap penampilan TOP, bahkan menyebut adegan-adegannya sebagai “tak tertahankan.” Penonton pun banyak yang melabelinya sebagai “pilihan pemeran terburuk,” dengan komentar yang menyebut aktingnya kurang mendalam.
Kontroversi semakin memanas karena peran TOP sebagai Thanos yang terlibat dengan narkoba dianggap terlalu tumpang tindih dengan masa lalunya. Sebagaimana diketahui, TOP sempat terlibat skandal penggunaan narkoba beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan penurunan reputasinya. Hal ini membuat sebagian penonton merasa bahwa karakter yang dimainkan TOP lebih terlihat seperti “cerminan dirinya sendiri” daripada sebuah peran yang diperankan secara profesional.
Di sisi lain, ada juga sejumlah penonton yang memuji keberanian TOP menerima peran ini. Menurut mereka, keputusan TOP untuk mengambil karakter yang kontroversial menunjukkan tekadnya untuk kembali ke dunia hiburan dan membuktikan kemampuannya. Beberapa bahkan menganggap langkah ini sebagai bentuk refleksi dan upaya untuk menghadapi masa lalu.
Namun, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa langkah ini justru seperti “ejekan terhadap dirinya sendiri,” membuat mereka sulit membedakan antara TOP sebagai aktor dan karakter Thanos yang diperankannya.
Terlepas dari semua kritik yang diterima, TOP tampaknya mendapatkan dukungan penuh dari sutradara dan tim produksi Squid Game 2. Hwang Dong-hyuk menyarankan agar penonton tidak terburu-buru menghakimi dan memberikan kesempatan kepada TOP untuk menunjukkan kedalaman karakternya seiring berjalannya serial ini.
Kontroversi semacam ini memang bukan hal baru dalam dunia hiburan Korea Selatan, terutama ketika menyangkut aktor yang memiliki latar belakang kontroversial. Meski demikian, Squid Game 2 tetap menjadi salah satu serial yang paling dinanti oleh penonton global, dan peran TOP di dalamnya tentu akan terus menjadi bahan pembicaraan hingga episode terakhirnya.
Kisah ini tidak hanya tentang kritik terhadap seorang aktor, tetapi juga tentang keberanian mengambil risiko dalam menghadapi tantangan baru. Bagaimana akhir perjalanan TOP di Squid Game 2? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
