![Program Ela Laya dari Pemkab Gunung Mas](https://faktabiz.com/wp-content/uploads/2025/01/Program-Ela-Laya-dari-Pemkab-Gunung-Mas-1024x683.jpg)
Sumber: antaranews.com
Faktabiz – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) di Kalimantan Tengah terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan bayi dengan menggencarkan pelaksanaan edukasi mengenai pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usia enam bulan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Ela Laya yang digagas oleh Puskesmas Kurun.
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas, Herson B Aden, program Ela Laya merupakan hasil dari inisiatif Puskesmas Kurun yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang manfaat ASI eksklusif. Program ini merupakan singkatan dari Gerakan Layanan Asuhan Dalam Aksi Nyata ASI Eksklusif. Sebagai lembaga yang terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan ini kepada masyarakat, termasuk para ibu yang baru melahirkan.
Herson menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif sangat penting, karena ASI adalah sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir. Pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama enam bulan pertama dapat membantu membangun daya tahan tubuh bayi dan mencegah terjadinya stunting. Meskipun demikian, Herson juga mencatat bahwa masih banyak ibu di wilayah Puskesmas Kurun yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya ASI eksklusif. Hal ini menjadi tantangan yang perlu diatasi oleh pemerintah bersama dengan masyarakat.
Kepala Puskesmas Kurun, Vera Crista, mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah seperti Kelurahan Kuala Kurun, Desa Penda Pilang, Desa Tumbang Manyangan, dan Desa Tumbang Tambirah, masih ditemukan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Capaian ini tercermin dari indikator Program Gizi Kesehatan Ibu Anak (GKIA) Tahun 2020-2024 yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, hanya sekitar 27,6 persen atau 67 dari 243 bayi yang seharusnya mendapatkan ASI eksklusif. Capaian ini jauh dari target yang ditetapkan, yaitu 45 persen.
Vera menjelaskan bahwa meskipun Puskesmas Kurun telah berupaya memberikan pemahaman kepada ibu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, masih banyak faktor yang menyebabkan ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Beberapa ibu mengeluhkan kesulitan karena kesibukan sehari-hari, sehingga memilih memberikan susu formula. Selain itu, ada juga yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum bayi berusia enam bulan karena khawatir bayinya merasa lapar.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Puskesmas Kurun meluncurkan inovasi Ela Laya. Inovasi ini dirancang oleh tenaga kesehatan seperti Ayu Septianingsih Ariyani, dengan dukungan Bidan Koordinator KIA Meyliawati dan Penanggung Jawab Gizi Noven Gelista Raya. Ela Laya adalah sebuah bentuk pelayanan aktif yang melibatkan tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi serta pendampingan kepada ibu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan.
Ela Laya sendiri merupakan istilah dalam bahasa Dayak Ngaju yang berarti “jangan lengah”. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada ibu-ibu, terutama yang masih kurang memahami bagaimana pentingnya memberikan ASI eksklusif sejak lahir. Dengan pendekatan ini, diharapkan para ibu dapat lebih sadar akan manfaat ASI dan mampu memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang bayi mereka.
Program Ela Laya dirancang dengan metode yang terpusat pada subjek yang langsung terlibat, yaitu ibu dan bayi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa edukasi yang diberikan tepat sasaran, efektif, dan berdampak langsung pada pengenalan manfaat ASI eksklusif. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat tercapai perubahan nyata dalam kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta mendorong ibu untuk memberikan ASI sebagai asupan utama bagi bayinya.
Selain memberikan edukasi, program Ela Laya juga berperan dalam mendukung tumbuh kembang bayi dengan memberikan pengetahuan yang benar mengenai pemberian ASI eksklusif. Program ini juga menjadi upaya penting dalam menanggulangi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gunung Mas. Dengan adanya edukasi yang lebih baik, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan kesehatan ibu serta bayi dapat meningkat secara signifikan.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas berharap program Ela Laya dapat terus berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta mendukung tercapainya tujuan kesehatan yang lebih baik untuk ibu dan anak.