12 Februari 2025
Menko PM Dorong Regenerasi Petani Muda

Sumber: antaranews.com

Faktabiz – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, mengungkapkan pentingnya regenerasi petani muda guna mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia. Saat melakukan kunjungan ke Kebun Petani Mitra PG Gempolkerep di Mojokerto, Jawa Timur, beliau menyampaikan bahwa regenerasi petani menjadi langkah vital yang harus segera dilakukan, mengingat Indonesia tengah menghadapi keterlambatan dalam proses tersebut.

Menurut Muhaimin, generasi muda saat ini cenderung kurang tertarik untuk berprofesi sebagai petani, sehingga regenerasi petani menjadi masalah mendesak yang tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di dunia. Meskipun demikian, Indonesia memiliki cita-cita untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, dan untuk itu, peran petani muda sangat dibutuhkan agar keberlanjutan pertanian dapat terjaga. Tanpa adanya regenerasi yang baik, sektor pertanian Indonesia akan kesulitan untuk berkembang.

Muhaimin lebih lanjut menyampaikan bahwa keberadaan petani muda sangat berperan dalam mengembangkan cara-cara baru dalam mengelola dan mengembangkan pertanian di Indonesia. Regenerasi petani tidak hanya soal melanjutkan pekerjaan yang telah ada, tetapi juga tentang memperkenalkan inovasi dan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Dengan adanya petani muda yang terampil dan berpengetahuan, maka sektor pertanian Indonesia akan memiliki potensi yang jauh lebih besar.

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menjadi salah satu contoh perusahaan yang berkomitmen untuk mendukung regenerasi petani muda. Mereka telah membentuk program mini estate entrepreneur yang ditujukan untuk petani tebu muda, yang akan menjadi penerus dalam dunia pertanian tebu di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengembangkan luasan lahan tebu sekaligus menciptakan petani muda yang dapat menjalankan bisnis pertanian secara profesional.

Sejak akhir tahun 2023, PT SGN telah melaksanakan tiga batch seleksi peserta program Agripreneur Tebu di daerah Sragen, Madiun, dan Kediri. Pelatihan dan pendampingan juga tengah dilakukan bagi 50 peserta yang terpilih dalam program tersebut. Dalam proses bootcamp tersebut, para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis mengenai budidaya tebu, tetapi juga diberi pendampingan tentang bagaimana mengelola usaha pertanian secara mandiri dan berkelanjutan.

Muhaimin berharap bahwa langkah yang telah dilakukan oleh PT SGN ini bisa menjadi contoh dan dapat direplikasi oleh banyak pihak di seluruh Indonesia. Dengan semakin banyaknya petani muda yang terlibat dalam sektor pertanian, diharapkan Indonesia dapat segera mencapai swasembada pangan yang diinginkan. Dalam pandangan Muhaimin, program-program semacam ini dapat memberi dampak positif bagi perekonomian petani lokal. Banyak petani mitra yang kini merasakan perbaikan ekonomi berkat keterlibatannya dalam sektor pertanian modern yang dikelola dengan cara yang lebih efisien dan profesional.

Menurutnya, keberhasilan dari program seperti ini dapat memberikan inspirasi bagi banyak petani lain, bahwa sektor pertanian tidak hanya tentang bertani secara tradisional, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan. Oleh karena itu, regenerasi petani muda harus menjadi prioritas, bukan hanya sebagai bagian dari keberlanjutan sektor pertanian, tetapi juga sebagai langkah penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat mengelola kebutuhan pangan dengan lebih baik dan mandiri.

Dengan langkah konkret yang diambil oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait, diharapkan akan terlahir lebih banyak petani muda yang memiliki semangat dan kemampuan untuk mengelola pertanian dengan cara yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Ini akan menjadi kunci bagi terwujudnya cita-cita Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *