Sumber: antaranews.com
Faktabiz – Hubungan diplomatik antara China dan Jepang kembali menjadi sorotan setelah Wang Yi, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), bertemu dengan perwakilan dari tujuh kelompok persahabatan Jepang-China. Pertemuan yang berlangsung pada Minggu (23/3) tersebut membahas berbagai aspek kerja sama bilateral, terutama dalam menghadapi ketidakpastian yang semakin meningkat dalam dinamika global.
Dalam kesempatan itu, Wang Yi menekankan bahwa China berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai kekuatan besar dengan menjalin kerja sama internasional. Ia menyatakan bahwa stabilitas di kawasan Asia harus dijaga melalui upaya kolektif, yang tidak hanya mengutamakan perdamaian dan keamanan, tetapi juga berfokus pada pembangunan serta kemajuan bagi seluruh umat manusia.
Sebagai dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, China dan Jepang dinilai memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan global. Oleh karena itu, Wang Yi menilai bahwa kedua negara perlu kembali meninjau nilai-nilai dalam hubungan mereka. Ia menegaskan bahwa persahabatan antara kedua negara harus diperkuat melalui kerja sama yang saling menguntungkan serta hubungan antarmasyarakat yang lebih erat.
Dalam pertemuan tersebut, Wang juga mengapresiasi dedikasi yang telah dilakukan oleh tujuh kelompok persahabatan Jepang-China dalam menjaga hubungan bilateral. Ia berharap upaya tersebut dapat terus berlanjut dan ditingkatkan agar kerja sama yang bersifat damai dan konstruktif tetap terjaga. Langkah ini dinilai dapat memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat di kedua negara.
Tiga aspek utama yang dianggap perlu untuk diperkuat dalam hubungan China dan Jepang juga diuraikan oleh Wang Yi. Ia menyoroti pentingnya mempertahankan fondasi politik yang telah dibangun, meningkatkan dialog serta pertukaran di berbagai sektor, serta membina generasi penerus yang dapat terus memperkuat persahabatan antara kedua negara.
Selain itu, Wang juga menekankan bahwa Prinsip-Prinsip dalam Pernyataan Bersama China-Jepang harus dihormati sepenuhnya. Hal ini termasuk penanganan isu-isu historis dan masalah Taiwan secara tepat agar tidak terjadi penyimpangan atau pemalsuan fakta yang dapat merusak hubungan diplomatik kedua negara. Ia juga menyerukan pentingnya mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam inisiatif persahabatan demi memastikan kelangsungan kerja sama bilateral yang telah terjalin.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting dari Jepang, termasuk Hiroshi Moriyama yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Anggota Parlemen Persahabatan Jepang-China serta Sekretaris Jenderal Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang. Selain itu, Presiden Asosiasi Jepang untuk Promosi Perdagangan Internasional, Yohei Kono, beserta beberapa pemimpin kelompok persahabatan lainnya juga turut hadir dalam diskusi tersebut.
Para perwakilan dari kelompok persahabatan Jepang-China menyampaikan bahwa hubungan erat antara kedua negara memiliki signifikansi besar bagi masyarakat di kedua belah pihak. Mereka menyatakan komitmennya untuk terus membina pertukaran di tingkat lokal maupun generasi muda guna memperkuat ikatan antarmasyarakat China dan Jepang.
Hubungan antara kedua negara memang mengalami pasang surut dalam beberapa dekade terakhir. Namun, dialog yang terus terjalin dan kerja sama yang dibangun dengan pendekatan pragmatis diyakini dapat memberikan manfaat bagi stabilitas di kawasan Asia. Langkah-langkah yang diambil dalam pertemuan ini menjadi indikasi bahwa baik China maupun Jepang ingin memastikan bahwa hubungan bilateral mereka tetap berjalan ke arah yang stabil dan saling menguntungkan.
Dengan adanya dialog seperti ini, diharapkan bahwa kerja sama antara kedua negara dapat semakin erat, tidak hanya dalam bidang politik dan ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya yang lebih luas. Keberlanjutan hubungan persahabatan ini dapat menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan dan keamanan di kawasan Asia Pasifik dalam menghadapi berbagai tantangan global di masa mendatang.
