12 Februari 2025
BPOM Kunjungi Pabrik Obat Mata di Bandung

Sumber: antaranews.com

Faktabiz – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, baru-baru ini melakukan kunjungan ke salah satu pabrik obat mata di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan industri farmasi dalam memastikan ketersediaan produk-produk obat yang aman dan berkualitas bagi masyarakat. Dalam kunjungannya tersebut, Taruna menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara kedua pihak dalam mendukung pengawasan obat serta mendorong pengembangan produk dalam negeri.

Taruna menyampaikan bahwa kerja sama antara industri farmasi dan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan kualitas serta keselamatan obat-obatan yang diproduksi. Dalam penilaiannya, ia melihat bahwa pabrik obat tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif, yang tentunya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa industri farmasi di Indonesia sudah memenuhi standar yang ditetapkan, dan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas terus dilakukan.

Pabrik yang dikunjungi oleh Taruna adalah PT Cendo Pharmaceutical Industries Bandung, sebuah perusahaan farmasi yang telah menghasilkan lebih dari 213 produk, termasuk berbagai jenis obat mata. Produk-produknya mencakup obat tetes mata untuk glaukoma, antibiotik mata, dan obat anti-inflamasi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Taruna menjelaskan bahwa pabrik ini memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan kesehatan masyarakat serta menjadi contoh industri farmasi yang berkualitas di Indonesia.

Lebih lanjut, Taruna mendorong agar industri farmasi Indonesia dapat memperluas jangkauan produk mereka melalui ekspor. Hal ini tidak hanya akan memberikan dampak positif pada perekonomian negara, tetapi juga dapat membantu menurunkan harga obat di dalam negeri. Dengan memasarkan produk farmasi Indonesia ke luar negeri, biaya produksi bisa lebih efisien dan harga obat yang sampai ke konsumen pun bisa lebih terjangkau. Dalam kunjungannya, Taruna menekankan bahwa produk-produk farmasi Indonesia sangat dibutuhkan di pasar internasional, sehingga potensi ekspor harus dimaksimalkan.

Selain mendorong ekspor, Taruna juga menyoroti upaya BPOM dalam meningkatkan akreditasi lembaga tersebut. BPOM sedang berupaya untuk meningkatkan level akreditasinya dari level 3 ke level 4, serta berjuang untuk memperoleh pengakuan dari World Health Organization (WHO) dalam daftar otoritas pengawasan obat (WHO List Authority/WLA). Jika berhasil, akreditasi ini akan membawa Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dalam hal pengawasan obat dan makanan.

Menurut Taruna, pencapaian akreditasi ini akan memberikan dampak besar bagi Indonesia, karena negara ini akan bergabung dengan hanya 30 negara yang telah diakui oleh WHO dalam bidang pengawasan obat. Hal ini akan memberikan reputasi yang sangat baik bagi Indonesia di kancah internasional dan menunjukkan bahwa pengawasan obat dan makanan di negara ini sudah sesuai dengan standar global.

Taruna juga menyampaikan bahwa pencapaian ini membutuhkan dukungan dari semua pihak yang terlibat, termasuk perusahaan farmasi. Kerja sama yang solid antara pemerintah, lembaga pengawas, dan industri farmasi sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya sinergi yang kuat, Indonesia akan dapat meningkatkan kualitas pengawasan obat dan makanan serta memperkuat posisi di pasar internasional.

Dengan upaya-upaya tersebut, BPOM berharap Indonesia dapat semakin diperhitungkan dalam pengawasan obat di dunia, yang akan membawa manfaat besar tidak hanya untuk sektor kesehatan, tetapi juga untuk perekonomian negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *