![Program BPBL, Solusi Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu di Bojonegoro](https://faktabiz.com/wp-content/uploads/2024/12/1000067648.jpg.webp)
https://www.antaranews.com
Faktabiz – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan akses listrik gratis bagi keluarga kurang mampu. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang tahun ini menyentuh 908 rumah tangga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Program ini merupakan bagian dari target besar BPBL pada tahun 2024, yakni memberikan akses listrik kepada 26.840 rumah tangga di seluruh Provinsi Jawa Timur. Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ainul Wafa, mengungkapkan bahwa program BPBL dirancang untuk melistriki keluarga yang tidak mampu memasang listrik secara mandiri karena keterbatasan biaya.
“Banyak rumah berada di dekat tiang listrik, tetapi tidak memiliki sambungan listrik sendiri. Pemerintah hadir untuk memberikan solusi agar seluruh masyarakat bisa menikmati listrik, terutama mereka yang kurang mampu,” kata Ainul saat menghadiri acara Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Penganten, Kecamatan Balen, Bojonegoro.
Sejak diinisiasi pada tahun 2022, program BPBL telah menjadi andalan pemerintah dalam mendukung kebutuhan energi masyarakat kurang mampu di Indonesia. Pada tahun 2024, program ini memiliki target untuk menyasar hingga 150.000 rumah tangga di berbagai wilayah Nusantara.
Akses listrik yang diberikan melalui program ini diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan penerima manfaat. Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan warga terhadap pasokan listrik dari tetangga, sehingga mereka memiliki akses yang lebih stabil dan mandiri.
Program BPBL juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk DPR RI. Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari, menyampaikan bahwa keberadaan listrik dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup, misalnya dengan memulai usaha kecil yang membutuhkan tenaga listrik.
“Saya berharap warga yang menerima bantuan ini dapat memanfaatkannya untuk hal-hal produktif, seperti membuka usaha di rumah. Dengan begitu, mereka juga bisa secara mandiri membeli token listrik untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Ratna.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Pj Sekretaris Daerah, Djoko Lukito, juga mengapresiasi program ini. Ia berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak. Menurutnya, listrik yang disediakan melalui BPBL dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dasar seperti penerangan, memasak, atau mendukung usaha kecil, tetapi perlu dihindari penggunaan yang berbahaya, seperti untuk perangkat pembasmi tikus di sawah.
Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PLN, Priyo Wurianto, menyatakan bahwa PLN berkomitmen mendukung kesuksesan BPBL. Ia berharap sambungan listrik yang diberikan tidak hanya dimanfaatkan untuk penerangan, tetapi juga untuk kegiatan produktif seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bagi warga seperti Suparno, seorang petani dan buruh serabutan di Desa Penganten, bantuan sambungan listrik ini memberikan harapan baru. Tinggal di rumah sederhana dengan lantai dan dinding kayu bersama istri, anak, dan orang tuanya, Suparno mengaku selama ini hanya bisa menumpang listrik dari tetangganya.
“Selama ini nyalur listrik dari orang lain karena tidak punya uang untuk pasang sendiri. Kalau ada uang, ya hanya cukup untuk makan,” kata Suparno.
Program BPBL tidak hanya memberikan akses energi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui berbagai aktivitas produktif. Ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.