![Kecelakaan Angkot dan Kereta di Cempaka Putih: Tiga Penumpang Luka-Luka](https://faktabiz.com/wp-content/uploads/2024/12/1638623687416_copy_800x533_1.jpg.webp)
https://www.antaranews.com
Faktabiz – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas terjadi pada Minggu sore di perlintasan kereta api Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kecelakaan ini melibatkan sebuah angkutan kota (angkot) mikrolet dengan nomor polisi B-1358-VD yang tertabrak oleh lokomotif kereta api L150. Menurut keterangan dari Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Gomos Simamora, mikrolet tersebut dikemudikan oleh seorang sopir berinisial PRY. Peristiwa bermula saat mikrolet melaju dari arah timur ke barat di Jalan Percetakan Negara. Saat melintasi perlintasan kereta, kendaraan tersebut tertemper oleh kereta api yang melaju dari arah selatan ke utara pada jalur kedua, dari Jatinegara menuju Senen.
Meski insiden ini terlihat mengkhawatirkan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, tiga penumpang mikrolet mengalami luka-luka ringan akibat benturan. Ketiga korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan ini berinisial RI, LF, dan SW. Berdasarkan laporan kepolisian, RI mengalami pembengkakan di kaki kiri dan langsung mendapatkan perawatan di RS Rodjak. LF mengalami luka di bagian lengan kanan atas dan dilarikan ke RSUD Rawasari. Sementara itu, SW mengalami memar di bagian pinggang dan juga dirawat di RSUD Rawasari. Ketiganya berada dalam kondisi stabil setelah mendapatkan penanganan medis.
Kecelakaan ini menarik perhatian banyak pihak karena terjadi di lokasi perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu otomatis. Lokasi tersebut dikenal sebagai salah satu perlintasan yang cukup sibuk, sehingga menambah risiko kecelakaan lalu lintas jika pengemudi tidak waspada. Dalam keterangan resminya, Kompol Gomos Simamora menyoroti pentingnya kehati-hatian pengemudi saat melintasi jalur kereta api. Ia mengingatkan bahwa pengemudi harus memastikan jalur aman dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Selain faktor kelalaian pengemudi, insiden ini juga menyoroti kurangnya infrastruktur pengamanan di sejumlah perlintasan kereta api di Jakarta. Pemerintah setempat diharapkan dapat memperbaiki kondisi perlintasan dengan menambah fasilitas seperti palang pintu otomatis, sinyal lampu, dan penjaga perlintasan. Langkah ini sangat penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan, terutama di perlintasan tanpa pengamanan yang memadai.
Investigasi lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Hal ini termasuk mengevaluasi apakah ada pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh pengemudi mikrolet atau adanya kekurangan fasilitas keselamatan di lokasi kejadian. Meski demikian, peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya pengemudi kendaraan bermotor, untuk selalu waspada, terutama saat melewati perlintasan kereta api.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan berkendara dan pengelolaan infrastruktur yang memadai. Dengan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pengelola transportasi publik, diharapkan kecelakaan serupa dapat dicegah di masa depan.