![Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan: Korban Jiwa Bertambah Menjadi 120 Orang](https://faktabiz.com/wp-content/uploads/2024/12/Pesawat-Jeju-Air-alami-kecelakaan-291224-REUTERS-3.jpg-e1735526823546.webp)
https://www.antaranews.com
Faktabiz – Kecelakaan besar terjadi di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu lalu. Pesawat milik maskapai Jeju Air yang membawa 181 orang, termasuk enam awak, tergelincir saat mendarat. Pesawat tersebut menabrak pagar bandara hingga akhirnya terbakar. Berdasarkan laporan terbaru dari Yonhap, jumlah korban jiwa terus bertambah hingga mencapai 120 orang.
Insiden ini menjadi perhatian besar, terutama karena dugaan awal menyebutkan bahwa pesawat kemungkinan menabrak kawanan burung saat mendekati landasan pacu. Tabrakan tersebut diduga menjadi penyebab utama pesawat keluar dari jalur hingga mengakibatkan kebakaran hebat.
Di tengah upaya penyelamatan yang terus dilakukan, tim pemadam kebakaran setempat masih berusaha memastikan jumlah korban yang sebenarnya. Seorang penumpang dan seorang awak ditemukan selamat di bagian ekor pesawat, meski kondisi mereka cukup memprihatinkan. Sementara itu, sebagian besar penumpang lainnya masih terjebak di reruntuhan pesawat. Mayoritas korban adalah warga Korea Selatan, dengan tambahan dua warga negara Thailand yang juga berada di dalam pesawat.
Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sung-mok, langsung menginstruksikan upaya penyelamatan secara total. Dalam pertemuan darurat yang digelar segera setelah kejadian, Choi memimpin pengawasan terhadap seluruh langkah penanganan musibah ini. Kobaran api yang sempat melahap pesawat kini telah berhasil dipadamkan, namun proses pencarian dan evakuasi korban terus berlangsung. Otoritas bandara menyatakan bahwa jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah, mengingat skala kerusakan yang terjadi.
Di tengah tragedi ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) di antara para penumpang pesawat tersebut. Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan bahwa pemerintah bersama Kedutaan Besar RI di Seoul terus memantau perkembangan kasus ini secara cermat.
Rekaman video yang tersebar di media lokal menunjukkan momen pesawat tergelincir dari landasan pacu, dilalap api, dan meninggalkan puing-puing yang berserakan. Maskapai Jeju Air menyampaikan bahwa mereka masih melakukan verifikasi terkait informasi seputar kecelakaan ini. Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti insiden tersebut.
Tragedi ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya keselamatan penerbangan di setiap aspek operasionalnya.
Hingga kini, upaya penyelamatan dan pencarian korban masih menjadi prioritas utama. Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan bersama otoritas terkait juga berupaya keras untuk mengungkap penyebab utama kecelakaan ini guna mencegah tragedi serupa di masa depan. Duka mendalam menyelimuti masyarakat Korea Selatan, sementara proses evakuasi dan investigasi terus berlanjut di tengah harapan agar tidak ada lagi korban jiwa yang bertambah.